Pendidikan Anak dalam Keluarga

Selasa, 20 September 2016

Pendidikan Anak dalam Keluarga


Anak merupakan cikal bakal generasi sebuah keluarga dalam menjaga etika dan martabat kedua orangtuanya. Baik buruknya perilaku seorang anak menjadi tanggungjawab kedua orang tua nya dalam mendidik mereka di rumah. Terdapat sebuah kiasan yang seringkali dikaitkan dalam hal keluarga, yaitu: ‘Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’. Kiasan tersebut menggambarkan bahwasannya pendidikan didalam keluarga adalah salah satu aspek penting untuk membentuk etika, norma dan perilaku seorang anak.
Keharmonisan keluarga pun menjadi salah satu aspek yang perlu diwaspadai. Mengingat bahwasanya dampak dari kehancuran masa depan seorang anak adalah rusaknya hubungan harmonis keluarga baik antara orangtua, keluarga, maupun diri anak itu sendiri. Selain itu, terdapat beberapa orang tua yang belum siap secara mental maupun materil dalam membangun sebuah keluarga, baik karena sebab pernikahan dini maupun karena hubungan yang tidak lazim.
Beberapa problema tersebut akan menjadi masalah yang sangat kompleks bila tidak segera diatasi dengan beberapa hal berikut:
1.       Memilih pasangan
Hubungan pernikahan yang langgeng dan harmonis dimulai saat adanya keserasian dan kecocokan antar pasangan. Memilih calon suami/istri merupakan awal dari pendidikan dalam keluarga, karena baik tidaknya watak seorang anak merupakan hasil dari pendidikan ayah dan ibu nya selama dirumah.
2.       Mengajarkan ajaran agama pada Anak
Mengenalkan ajaran agama kepada anak dapat memberikannya pedoman hidup dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Dalam Islam dijelaskan bahwa seorang anak lahir dalam keadaan suci (fitrah), yang menjadikan ia majusi atau nasrani adalah dari kedua orang tuanya.
3.       Memberikan contoh yang baik kepada anak
Suri tauladan yang ditunjukkan kedua orang tuanya dapat membiasakan seorang anak dalam berperilaku sehari-hari. Pada umumnya seorang anak mencari publik figur yang akan menjadi idola mereka, tentu orangtua sangat bahagia bila merekalah yang menjadi idola bagi anak-anak mereka.
4.       Membiasakan untuk menasihati
Saling memberikan nasihat dapat mengajarkan anak akan nilai-nilai kehidupan. Di era globalisasi saat ini orang tua hanya mampu memberikan nasihat kepada anaknya agar tidak terjerumus dalam budaya kebebasan, apalagi anak mereka yang telah menginjak usia remaja. hubungan harmonis antara anak dan orang tua perlu ditekankan agar orang tua dapat mengawasi anaknya setiap hari. Selain itu, memberikan nasihat juga tidak melulu kepada anak, tetapi juga antara ayah dan ibu sendiri agar hubungan harmonis keluarga tetap terjaga.

Empat hal diatas mengingatkan kita bahwa pendidikan dalam keluarga adalah prioritas utama yang harus didahulukan. Istilah madrasatul ula bagi seorang ibu sudah sepantasnya dilakukan dengan dukungan suami sebagai ayahnya agar seorang anak dapat berperilaku baik dan berbudi pekerti. Pendidikan sekolah pun tidak akan mampu merubah perilaku seorang anak bila tidak dibarengi dengan pendidikan keluarga. (Admin RA Mutiara Bunda Official Page)

1 komentar :