Pendidikan Anak dalam Keluarga
Anak merupakan cikal bakal generasi
sebuah keluarga dalam menjaga etika dan martabat kedua orangtuanya. Baik
buruknya perilaku seorang anak menjadi tanggungjawab kedua orang tua nya dalam
mendidik mereka di rumah. Terdapat sebuah kiasan yang seringkali dikaitkan
dalam hal keluarga, yaitu: ‘Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’. Kiasan
tersebut menggambarkan bahwasannya pendidikan didalam keluarga adalah salah
satu aspek penting untuk membentuk etika, norma dan perilaku seorang anak.
Keharmonisan keluarga pun menjadi
salah satu aspek yang perlu diwaspadai. Mengingat bahwasanya dampak dari
kehancuran masa depan seorang anak adalah rusaknya hubungan harmonis keluarga
baik antara orangtua, keluarga, maupun diri anak itu sendiri. Selain itu,
terdapat beberapa orang tua yang belum siap secara mental maupun materil dalam membangun
sebuah keluarga, baik karena sebab pernikahan dini maupun karena hubungan yang
tidak lazim.
Beberapa problema tersebut akan
menjadi masalah yang sangat kompleks bila tidak segera diatasi dengan beberapa
hal berikut:
1. Memilih pasangan
Hubungan
pernikahan yang langgeng dan harmonis dimulai saat adanya keserasian dan
kecocokan antar pasangan. Memilih calon suami/istri merupakan awal dari
pendidikan dalam keluarga, karena baik tidaknya watak seorang anak merupakan
hasil dari pendidikan ayah dan ibu nya selama dirumah.
2. Mengajarkan
ajaran agama pada Anak
Mengenalkan
ajaran agama kepada anak dapat memberikannya pedoman hidup dalam menjalankan
kegiatannya sehari-hari. Dalam Islam dijelaskan bahwa seorang anak lahir dalam
keadaan suci (fitrah), yang menjadikan ia majusi atau nasrani adalah dari kedua
orang tuanya.
3. Memberikan
contoh yang baik kepada anak
Suri
tauladan yang ditunjukkan kedua orang tuanya dapat membiasakan seorang anak
dalam berperilaku sehari-hari. Pada umumnya seorang anak mencari publik figur
yang akan menjadi idola mereka, tentu orangtua sangat bahagia bila merekalah
yang menjadi idola bagi anak-anak mereka.
4. Membiasakan
untuk menasihati
Saling
memberikan nasihat dapat mengajarkan anak akan nilai-nilai kehidupan. Di era
globalisasi saat ini orang tua hanya mampu memberikan nasihat kepada anaknya
agar tidak terjerumus dalam budaya kebebasan, apalagi anak mereka yang telah
menginjak usia remaja. hubungan harmonis antara anak dan orang tua perlu
ditekankan agar orang tua dapat mengawasi anaknya setiap hari. Selain itu,
memberikan nasihat juga tidak melulu kepada anak, tetapi juga antara ayah dan
ibu sendiri agar hubungan harmonis keluarga tetap terjaga.
Empat hal diatas mengingatkan kita
bahwa pendidikan dalam keluarga adalah prioritas utama yang harus didahulukan.
Istilah madrasatul ula bagi seorang ibu sudah sepantasnya dilakukan
dengan dukungan suami sebagai ayahnya agar seorang anak dapat berperilaku baik dan
berbudi pekerti. Pendidikan sekolah pun tidak akan mampu merubah perilaku
seorang anak bila tidak dibarengi dengan pendidikan keluarga. (Admin RA
Mutiara Bunda Official Page)
Thank You :)
BalasHapus