Membentuk Karakter Anak Sejak Dini (Part 2)
Bimbingan orang tua yang intens
terhadap anaknya dapat memberikan stimulus untuk membentuk kepribadian sang
anak. Perlunya kesadaran orang tua dalam mendidik dan membentuk perilaku anak
sejak usia dini, karena diera saat ini bangsa kita mengalami krisis moral yang
sangat tinggi. Dimana anak sudah mengenal dunia maya dan gadget yang tidak ada
batasan umur bagi penggunanya. Dampaknya pun akan mempengaruhi perilaku anak. Beberapa
orang tua yang memiliki kesibukan cukup padat memandang bahwa gadget adalah
cara terbaik untuk menenangkan anak, justru hal tersebut akan berdampak pada
individualitas anak yang sangat tinggi.
Seorang anak akan mulai mengikuti
tingkah laku orang disekitarnya pada masa memasuki usia 3-5 tahun.
Sebagaimana dijelaskan oleh Erikson
(1963) dalam tahapan psikososial bahwasannya di masa play age anak
memasuki tahapan inisiatif dalam berperilaku, artinya ia ingin melakukan
sesuatu berdasarkan pengamatannya. Peran orang tua sebaiknya selalu membimbingnya
dengan menanamkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat seperti;
membiasakan bertutur kata baik, rendah hati, pemaaf, tidak sombong, berempati
dan lainnya.
Pada fase usia 5-12 tahun (school
age) adalah fase dimana anak mulai mampu membedakan baik dan buruk
berdasarkan nalarnya. Dalam Islam, pada usia ini anak mulai ditegaskan dalam
menjalankan Ibadah sholat yang menjadi kewajiban kaum muslim. Pada fase ini pun
keuletan anak dalam menjalankan tugas yang diberikan sangat tinggi, karena usia
anak telah memasuki usia sekolah yang mana interaksi anak sudah mulai keluar
dari lingkungan keluarga menuju lingkungan sekolah. Dalam hal ini, peran orang
tua mulai bersinergi dengan lingkungan sekolah dalam mendidik anak agar
terbentuk kepribadiannya, bukan seutuhnya dipasrahkan kepada pihak sekolah dan
menjadi tanggung jawab penuh oleh sekolah.
Peran antara orang tua dan guru
menjadi tanggung jawab mereka pada fase school age. Menjalin komunikasi
yang intens antara orang tua dan pendidik menjadi salah satu kunci dalam
mengembangkan kepribadian anak. Seorang pendidik dapat menjelaskan bagaimana
perkembangan akademik anak, bagaimana jiwa sosial anak selama di sekolah,
bagaimana perilaku terhadap teman-temannya dan hal yang berkaitan dengan
aktifitas selama disekolah. Orang tua pun perlu mendidiknya kembali selama
dirumah dengan memberikan nasihat, belajar bersama, membiasakan untuk
bertanggung jawab terhadap tugas, bertutur kata dengan baik dan menjaga sopan
santun kepada orang yang lebih tua.
Membiasakan perilaku-perilaku
tersebut akan membentuk karakter anak sejak dini ia akan mampu menjaga dirinya
ketika memasuki usia remaja. Pada fase pencarian jati diri (remaja) merupakan
fase yang sulit dihadapi bagi orang tua karena anak telah mengenal lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat. Orang tua berperan sebagai figur yang dapat
dicontoh oleh anaknya. Memberikan kasih sayang seutuhnya dan nasihat kepada
anak dapat membuat anak merasa nyaman dan mampu menyaring perilaku mana yang
baik untuk dilakukan dan yang perlu ditinggalkan. (Admin RA Mutiara Bunda
Official Page)
0 komentar :
Posting Komentar